Klasifikasi
Gangguan Tidur oleh ICSD-2
Ilmu yang mempelajari
tentang tidur, sleep medicine, bisa dikatakan masih menjadi lahan baru di dalam
dunia kedokteran. Keinginan untuk membuat klasifikasi gangguan tidur pertama
kali diwacanakan dalam sebuah pertemuan yang diadakan oleh Association for the
Psychophysiological Study of Sleep pada tahun 1972. Sebagai tindak lanjutnya,
dibentuklah Nosology Committee pada tahun 1976.
American Sleep Disorders
Association bekerja sama dengan European Sleep Research Society, Japanese
Society of Sleep Research dan Latin American Sleep Society menyusun klasifikasi
baru yaitu International Classification of Sleep Disorders (ICSD) pada 1990.
Dalam ICSD, gangguan tidur dibagi menjadi 84 jenis berdasarkan patofisiologi.
American Academy of Sleep
Medicine mengadakan sebuah komite bersama untuk merevisi kembali ICSD pada
2002. Akhirnya, tersusunlah ICSD-2. Dalam ICSD-2, gangguan tidur disusutkan
menjadi 8 kategori berdasarkan konsep klinis. OSAHS masuk dalam kategori 2.
Berikut klasifikasi kelainan tidur berdasarkan ICSD-2:
1.
Dyssomnias
Terkait dengan total
jumlah waktu tidur, dan kualitas tidur sesorang, yang terbagi beberapa macam :
·
Insomnia
Insomnia
dikelompokkan menjadi:
a.
Insomnia primer, yaitu insomnia
menahun dengan sedikit atau sama sekali tidak berhubungan dengan berbagai
stress maupun kejadian.
b.
Insomnia sekunder, yaitu suatu
keadaan yang disebabkan oleh nyeri, kecemasan, obat, depresi, atau stress yang
hebat.
Insomnia ada tiga
macam:
a.
Transient insomnia, yaitu
kesulitan tidur hanya beberapa malam.
b.
Insomnia jangka pendek, yaitu
kesulitan tidur yang dialami selama 2 atau 4 minggu.
c.
Insomnia kronis, yaitu
kessulitan tidur yang dialami hamper setiap malam selama sebulan atau lebih.
Penyebabnya arthritis, gangguan ginjal, gagal jantung, sleep apnea, Parkinson.
·
Hypersomnia Primer
Gejala utamanya
adalah berlebihan tidur dan pada siang hari mengalami kantuk yang berlebihan .
ada beberapa jenis hypersomnia antara lain:
a.
Narcolepsy
Gangguan tidur dimana individu kesulitan untuk mengontrol atau tertidur
secara tiba – tiba dalam beberapa menit atau sejam.
b.
Idiopathic hypersomnia
Gangguan oversleep pada penderita gangguan mental.
·
Breathing related sleep disorder
Seseorang mengalami
kesulitan bernapas sewaktu tidur, seperti pada penderita apnea, dimana gangguan
tersebut disebabkan oleh terhalangnya aliran napas.
·
Circardian Rhythm sleep disorder
Gangguan tidur karena adanya ketidaksesuaian antara jadwal tidur
– bangun dengan pola tidur – bangun individu.
2.
Parasomnias
Gangguan tidur yang
berhubungan dengan apa yang terjadi ketika seseorang tidur.
·
Nightmare disorder
Dalam tidur muncul
mimpi buruk, yang bersifat meneror. Ketika terjaga cenderung sulit untuk
kembali tidur.
·
Sleep terror disorder
Seseorang yang bangun dari tidur akan menangis atau menjerit. Biasanya sulit untuk bangun dan prosesnya
berlangsung selama beberapa menit. Begitu terbangu
individu bingung dan sulit untuk menyampaikan mimpinya.
· Sleep walking disorder (Somnabolisme)
Gangguan dimana seseorang berjalan tanpa disadari sewaktu tidur, individu tersebut tidak akan berkomunikasi dan memiliki tatapan kosong.