Menyusui dengan efektif menurut WHO/UNICEF BFC,
1993 :
http://www.f-buzz.com/wp-content/uploads/2008/perlekatan.jpg
Gambar 1 : Menunjukkan pelekatan yang tidak baik :
1. Tampak areola yang berada diatas dan dibawah mulut bayi sama.
2. Mulut bayi tidak terbuka lebar.
3. Bagian bawah bibir tetap mencucu atau.dapat juga terlipat kedalam.
4. Dagu bayi jauh dari payudara.
Jika tampak salah satu tanda diatas tadi, menunjukan pelekatan bayi buruk, dia tidak dapat menyusu secara efektif. Jika ibu merasa tidak nyaman, hal ini juga tanda dari pelekatan yang buruk.
v Puting dan areola tidak tertarik masuk mulut bayi untuk membentuk dot.
v Sinus laktiferus berada di luar mulut bayi
v Lidah bayi terletak jauh didalam mulut, sehingga tidak dapat menekan Sinus laktiferus. Pelekatan bayi ini buruk. Dia hanya menghisap puting, hal ini dapat menimbulkan nyeri bagi ibu.Bayi tersebut akan sulit mendapatkan ASI atau menyusu dengan efektif.
Gambar 2 Menunjukkan pelekatan yang baik:
1.
Areola dibagian atas mulut bayi
lebih banyak terlihat daripada dibawah mulut.
2.
Mulut bayi terbuka lebar.
3.
Bibir bawah bayi terputar keluar.
4.
Dagu bayi menyentuh payudara (atau hampir menyentuh).
Jika semua tanda d iatas
terlihat, maka bayi melekat dengan baik. Ketika bayi melekat dengan baik,ini
membuat ibu merasa nyaman dan tidak menimbulkan nyeri, dan bayi dapat menyusu dengan
efektif.
v Puting beserta areola tertarik membentuk dot panjang dari jaringan
payudara didalam mulut bayi
v Sinus laktiferus berada didalam mulut bayi
v Lidah bayi menjulur kedepan, melampaui gusi
bawah sehingga lidah dapat menekan sinus laktiferus dan memerah ASI keluar. Hal ini di sebut menyusu . Bayi ini
melekat dengan baik dan mudah mengeluarkan ASI .
Bayi ini dapat menyusu dengan efektif. Dengan kata lain mulut bayi bekerja
dengan benar untuk mendapatkan ASI
dan untuk menstimulasi payudara agar menghasilkan lebih banyak ASI
Tanda
bayi menyusu dengan efektif
Jika bayi melekat dengan baik, dia akan
menyusu dengan baik dan mendapatkan ASI
selama proses menyusui.Namun
anda harus dapat memeriksanya.
Tanda bayi sedang “minum” ASI
dan menyusu secara efektif adalah :
v Bayi akan menghisap dalam, lambat
terkadang berhenti sejenak. Pada waktu berhenti ini, akan lebih banyak ASI yang mengalir ke sinus laktiferus/saluran ASI .
v Akan dapat terlihat atau terdengar bayi menelan.
v Pipi bayi tidak tertarik kedalam melainkan terlihat menggembung
selama menyusui.
v Bayi menyelesaikan menyusu dengan melepas sendiri payudara
dan terlihat puas.
Tanda bayi menemui kesulitan “minum” ASI dan tidak menyusu secara efektif adalah :
v Ketika bayi menghisap dengan cepat.
v Ketika bayi membuat suara mengecap.
v Ketika pipi bayi tertarik kedalam.
v Ketika bayi terlihat gelisah saat disusui ,dan melepaskan kemudian
mencari payudara lagi.
v Ketika bayi sering minta disusui atau menyusui dalam waktu sangat
lama dan terlihat tidak puas setelah selesai disusui.
Membantu ibu memposisikan dan melekatkan
bayi.Posisi berarti bagaimana ibu memegang bayinya. Jika pelekatan bayi buruk,
anda dapat membantu ibu untuk memperbaiki posisi yang sesuai hingga terjadi
pelekatan yang lebih baik. Jika bayi telah melekat dengan baik dan menyusu
secara efektif, tidak perlu memikirkan tentang posisi yang ada.Ibu dapat merasa
nyaman pada posisi apa saja – contohnya, duduk di lantai atau diatas kursi,
berbaring, berdiri, atau berjalan. Bila
ia merasa tidak nyaman, dia dapat menerima bantuan sandaran di punggung. Bayi
pun dapat berada di posisi yang berbeda–beda, seperti dibawah lengan ibu, atau
berbaring disisi ibu.
Ada empat butir utama yang berlaku sama pada semua
posisi. Tubuh bayi harus :
v Lurus, sehingga leher bayi tidak terpuntir atau menunduk maupun jauh
kebelakang
v Menghadap payudara (arahkan puting keatas, berhadapan dengan hidung
bayi, ketika ia mendekati payudara)
v Dekat dengan tubuh ibu
v Menyangga badan bayi. Bayi muda membutuhkan penyangga bagi seluruh
badannya, tidak hanya di bagian kepala dan leher. Pada bayi yang lebih tua
mungkin akan menbutuhkan penyangga di bagian punggungnya walaupun ia menyusu
dalam keadaan duduk.
Dua hal yang mempengaruhi aliran ASI
:
1. Bayi menyusu.
Payudara ibu yang menyusui tidak pernah benar–benar kosong. ASI akan diproduksi dan disimpan di payudara
sepanjang waktu. Ketika bayi menyusu, akan dikeluarkan hormon oksitosin.
Oksitosin akan mengalirkan ASI
melalui saluran ASI kearah puting.
Para ibu terkadang menyadari ketika ASI mereka sedang mengalir.
2.
Suasana hati ibu.
Perasaan ibu mempengaruhi aliran ASI
(dan hormon oksitosin)
v Perasaan senang, seperti kebahagiaan saat
menyentuh, melihat atau mendengar bayinya, atau memiliki keyakinan bahwa ASInya
adalah yang terbaik; akan membantu mengalirkan ASI .
v Perasaan tidak enak, seperti rasa khawatir
tentang ASInya, penolakan terhadap bayinya, dapat mempengaruhi aliran ASI .
v Stress yang berat dan gangguan pada
keadaan darurat kadang memiliki pengaruh terhadap aliran ASI . Untungnya, aliran ASI ini hanya berhenti sementara.
v Perlindungan,
adanya tempat berteduh, dan suasana yang mendukung disekitar ibu dapat membantu
ASInya untuk mengalir dengan mudah kembali.
Tenaga kesehatan dan ahli gizi dapat membantu melancarkan
aliran ASI apabila :
v Tenaga Kesehatan dan ahli gizi mendukung
dan dapat membangun kepercayaaan ibu, dan
v Mereka
membantu ibu untuk mencari kelompok ibu lain yang dapat mendorong dan meyakinkan
dirinya
0 komentar :
Posting Komentar